Senin, 08 September 2014

Cipatujah

Cipatujah merupakan tempat pengamatan kami yang selanjutnya. Selama perjalanan kami melewati Perkebunan karet Mira Mare yang merupakan penghasil karet ke 2 terbesar di Jawa Barat, dapat dibayangkan dengan luas perkebunan itu sekitar 5.000 hektar terbentang sepanjang Kecamatan Cibalong sampai desa Sancang, merupakan desa paling ujung yang berbatasan langsung dengan Tasikmalaya.
            Di kawasan ini terdapat bekas penambangan pasir besi.Pasir besi dari kawasan Pantai Tasikmalaya Selatan mengandung uranium, yang bisa digunakan untuk pembuatan bom nuklir dan bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Selain mengandung uranium 238, pasir besi dari pantai Tasikmalaya Selatan juga mengandung kandungan logam berat thorium 232.( dikutip dari http://saddamarafat13026.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=135 ). Alat yang digunakan untuk memisahkan pasir dengan besi digunakan alat yang bernama magnetic separator.Akan tetapi,penambangan tersebut sudah tidak dilakukan kembali. Hal  ini terbukti dengan adanya bekas penambangan yang relative sudah mulai ditinggalkan. Banyak alasan yang mendasari pemerintah menutup penambangan tersebut. Diantaranya adalah dampak negative dari penambangan tersebut yaitu :


1.      Menurunnya kualitas udara
2.      Kebisingan
3.      Menurunnya Kualitas Air
4.      Merusak pantai dan vegetasinya
5.      Rusaknya jalan raya.
6.      Tingkat polusi udara yang makin meningkat
7.      Rusaknya area persawahan atau pertanian warga.
8.      Sering rawan banjir.


Selama perjalanan kami pun melihat batuan breksi (jenis vulkanik) yang ada di daerah sekitar pantai Bubujung Indah. Batuan tersebut merupakan hasil dari proses gunung api. Di kawasan tersebut terjadi sesar yang mengakibatkan adanya patahan dan lama-kelamaan berisikan air yang kemudian menjadi rawa.Hal ini ditandai pula dengan adanya pohon nipah, yang merupakan salah satu vegetasi ciri khas daerah rawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar