Senin, 08 September 2014

Bentukan-bentukan di Daerah Sekitar Pantai Sayang Heulang

Kondisi fisik di daerah pantai Sayang Heulang ini hampir sama dengan karakteristik pantai di wilayah selatan pulau Jawa lainnya. Dengan temperatur antara 17 - 28 derajat celcius, penyinaran matahari pada hari itu hampir penuh, sehingga membuat suasana pantai semakin panas dan terik.Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang baik. Kondisi perairan berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau normal, temperatur normal, dan rata-rata ketinggian gelombang antara 2 - 3 meter, terkadang juga bisa sampai 5 meter.

Laut di bagian selatan pulau Jawa ini memiliki karakteristik yang terjal, begitu juga dengan pantai Sayang Heulang ini. Pantai Sayang Heulang ini memiliki material pesisir pantai berupa hamparan pasir halus yang berwarna hampir putih bersih. Tingkat abrasi di pantai ini dapat dikatakan tinggi, melihat dari besarnya gelombang yang terjadi di pantai ini banyak karang yang berada di tepi pantai yang terabrasi,  selain itu dilihat dari bentukan pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir secara umum yang masih bersih, namun di sebagian tempat di pantai, terdapat banyak sampah yang berasal dari laut yang terbawa oleh ombak, ini menunjukkan bahwa laut pun tidak menerima dan tidak suka akan pencamaran yang ditujukan kepadanya.
Pantai Sayang Heulang ini memiliki batas administrasi sebagai berikut:
Utara     : Desa Jatimulya
Barat     : Desa Pamalayan
Selatan  : Samudra Hindia
Timur    : Desa Manddtakasth
            Salah satu bentukan yang terdapat di pantai Sayang Heulang ini adalah bentukan asal eolian (gurun). Fenomena ini merupakan suatu fenomena yang sangat unik, karena biasanya bentukan asal eolian ini terjadi di daerah lintang menengah yaitu di lintang 30-50 derajat LU/LS. Di Indonesia, fenomena gumuk pasir (sand dune) ini hanya terdapat di Parangtritis, Yogyakarta dan di Sayang Heulang, Garut Selatan.
            Sand dune atau gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin.Dari fenomena inilah dapat dilihat bahwa Pantai Sayang Heulang memiliki karakteristik angin yang bertiup secara konstan dan dengan kelajuan yang cukup tinggi pula. Karena gumuk pasir setinggi sekitar 5-40 mdpl ini tak akan terbentuk jika “perantara pembawa” pasirnya tidak menunjang.  Karena proses pembentukkan gumuk pasir ini sama sekali tidak melibatkan fluida jenis lain kecuali angin. Angin yang bertiup dari arah laut menuju daratan membawa material-material pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu sungai.Sehingga material-material pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang cukup jauh dari pengaruh pasang-surut air laut.Lebih jauh lagi, proses ini terus berlanjut hingga ratusan tahun lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang sekarang. 
            Pembentukan Sand Dune ini terbentuk dari proses gabungan geomorfik dari letusan gunung purba yang terbentuk pada jaman purba lalu, selain itu ada pula proses pengangkutan dengan proses longshore current dan sumbangan material dari sungai Ci Palebuh dan Ci lauteureun yang berhulu di gunung Papandayan yang kemudian dibawa oleh angin. Sand dune di daerah ini terbentuk pada jaman purba lalu dengan bukti adanya berbagai vegetasi tumbuhan yang menutupi gumuk pasir ini. Berbeda halnya dengan sand dune di daerah Parangtritis yang masih berupa gumuk pasir tanpa ada vegetasi yang menutupinya dan membuktikan bahwa gumuk pasir di Parangtritis itu terbilang masih baru. Tanaman yang mendominasi gumuk pasir di daerah ini adalah rumput lari-lari (spinispektitorus), pandan laut, tumbuhan pescovery, yang arah tumbuhnya menuju laut dan ada juga tumbuhan sadagori yang getahnya dipercaya banyak khasiatnya. Banyaknya vegetasi tumbuhan yang terdapat di gumuk pasir ini dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berternak sapi dan kambing di daerah itu. terlihat banyak sapi dan kambing yang dilepaskan untuk mencari makannya sendiri.
            Bukit-bukit gumuk pasir di pantai Sayang heulang ini memiliki ketinggian 10-15 meter. Adapun berdasarkan klasifikasinya, gumuk pasir di daerah ini termasuk ke dalam klasifikasi longitudinal atau sejajar dari pantai.
            Setelah selesai mengamati dari atas bukit sand dune, kami melanjutkan pengamatan dengan menyusuri pantai. Di pertengahan menuju pantai, kami menemukan pasir yang seperti batuan sedimen. Namun ternyata ini adalah hasil dari ‘perbuatan’ angin. Sampai di pantai, kami menemukan lumayan banyak Iron Sand (pasir besi). Daerah pasang surut di pantai ini didominasi oleh karang-karang yang menghampar luas, selain itu banyak terdapat batu pasir gamping yang diatasnya pernah tumbuh terumbu. Terdapat banyak organisme yang ditemui di sekitar pantai, keadaannya tergolong masih sangat baik.
            Ada juga Stek atau batu jamur yang sebelumnya sudah ditemui di pantai Santolo, fenomena stek ini adalah proses terabrasinya batu yang terus-menerus oleh ombak. Batuan yang terdapat di pantai Sayang heulang ini juga mempunyai jenis yang sama dengan yang ada di pantai Santolo.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar