Kondisi fisik di daerah pantai Sayang Heulang ini hampir
sama dengan karakteristik pantai di wilayah selatan pulau Jawa lainnya. Dengan temperatur antara 17 - 28 derajat celcius,
penyinaran matahari pada hari itu hampir penuh, sehingga membuat suasana pantai semakin panas
dan terik.Konfigurasi umum lahan berupa
dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah
yang baik. Kondisi perairan berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau normal,
temperatur normal, dan rata-rata ketinggian gelombang antara 2 - 3 meter, terkadang
juga bisa sampai 5 meter.
Laut di bagian selatan pulau Jawa ini memiliki
karakteristik yang terjal, begitu juga dengan pantai Sayang Heulang ini. Pantai Sayang Heulang ini memiliki
material pesisir pantai berupa hamparan pasir halus yang berwarna hampir
putih bersih. Tingkat abrasi di pantai ini dapat
dikatakan tinggi, melihat dari besarnya gelombang yang terjadi di pantai ini banyak karang
yang berada di tepi pantai yang terabrasi,
selain itu dilihat dari
bentukan pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area
fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat dikatakan
baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir secara umum
yang masih bersih, namun di sebagian tempat di pantai, terdapat banyak sampah yang berasal
dari laut yang terbawa oleh ombak, ini menunjukkan bahwa laut pun tidak
menerima dan tidak suka akan pencamaran yang ditujukan kepadanya.
Pantai
Sayang Heulang ini memiliki batas administrasi sebagai
berikut:
Utara :
Desa Jatimulya
Barat :
Desa Pamalayan
Selatan :
Samudra Hindia
Timur :
Desa Manddtakasth
Salah satu bentukan yang
terdapat di pantai Sayang Heulang ini adalah bentukan asal eolian (gurun).
Fenomena ini merupakan suatu fenomena yang sangat unik, karena biasanya
bentukan asal eolian ini terjadi di daerah lintang menengah yaitu di lintang 30-50 derajat LU/LS. Di Indonesia, fenomena gumuk pasir (sand dune) ini hanya
terdapat di Parangtritis, Yogyakarta dan di Sayang Heulang, Garut Selatan.
Sand dune atau gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau igir dari pasir yang
terhembus angin.Dari fenomena inilah dapat dilihat bahwa Pantai Sayang Heulang
memiliki karakteristik angin yang bertiup secara konstan dan dengan kelajuan
yang cukup tinggi pula. Karena gumuk pasir setinggi sekitar 5-40 mdpl ini tak
akan terbentuk jika “perantara pembawa” pasirnya tidak menunjang. Karena
proses pembentukkan gumuk pasir ini sama sekali tidak melibatkan fluida jenis
lain kecuali angin. Angin yang bertiup dari arah laut menuju daratan membawa
material-material pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu
sungai.Sehingga material-material pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang
cukup jauh dari pengaruh pasang-surut air laut.Lebih jauh lagi, proses ini
terus berlanjut hingga ratusan tahun lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang
sekarang.
Pembentukan Sand Dune ini
terbentuk dari proses gabungan geomorfik dari letusan gunung purba yang
terbentuk pada jaman purba lalu, selain itu ada pula proses pengangkutan dengan
proses longshore current dan sumbangan material dari sungai Ci Palebuh dan Ci
lauteureun yang berhulu di gunung Papandayan yang kemudian dibawa oleh angin.
Sand dune di daerah ini terbentuk pada jaman purba lalu dengan bukti adanya
berbagai vegetasi tumbuhan yang menutupi gumuk pasir ini. Berbeda halnya dengan
sand dune di daerah Parangtritis yang masih berupa gumuk pasir tanpa ada
vegetasi yang menutupinya dan membuktikan bahwa gumuk pasir di Parangtritis itu
terbilang masih baru. Tanaman yang mendominasi gumuk pasir di daerah ini adalah
rumput lari-lari (spinispektitorus),
pandan laut, tumbuhan pescovery, yang arah tumbuhnya menuju laut dan ada juga
tumbuhan sadagori yang getahnya dipercaya banyak khasiatnya. Banyaknya vegetasi
tumbuhan yang terdapat di gumuk pasir ini dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk
berternak sapi dan kambing di daerah itu. terlihat banyak sapi dan kambing yang
dilepaskan untuk mencari makannya sendiri.
Bukit-bukit gumuk pasir di
pantai Sayang heulang ini memiliki ketinggian 10-15 meter. Adapun berdasarkan
klasifikasinya, gumuk pasir di daerah ini termasuk ke dalam klasifikasi
longitudinal atau sejajar dari pantai.
Setelah selesai mengamati
dari atas bukit sand dune, kami melanjutkan pengamatan dengan menyusuri pantai.
Di pertengahan menuju pantai, kami menemukan pasir yang seperti batuan sedimen.
Namun ternyata ini adalah hasil dari ‘perbuatan’ angin. Sampai di pantai, kami
menemukan lumayan banyak Iron Sand (pasir besi). Daerah pasang surut di pantai
ini didominasi oleh karang-karang yang menghampar luas, selain itu banyak
terdapat batu pasir gamping yang diatasnya pernah tumbuh terumbu. Terdapat
banyak organisme yang ditemui di sekitar pantai, keadaannya tergolong masih
sangat baik.
Ada
juga Stek atau batu jamur yang sebelumnya sudah ditemui di pantai Santolo,
fenomena stek ini adalah proses terabrasinya batu yang terus-menerus oleh
ombak. Batuan yang terdapat di pantai Sayang heulang ini juga mempunyai jenis
yang sama dengan yang ada di pantai Santolo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar